HAUL Wali Musyafak & Mbah Ru'yat

Warga Kaliwungu Gelar Haul Wali Musyafak dan Mbah Ru'yat ( Dikutib dari NU Online)
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Ta'mir masjid Al Muttaqin Kaliwungu Kendal tahun ini menggelar peringatan haul Wali Musyafak dan Mbah Ru'yat yang merupakan tokoh penting sekaligus ulama dan wali dalam sejarah di Kaliwungu.

Haul diikuti ribuan masyarakat dan santri yang ada di Kaliwungu. Bahkan, lembaga pendidikan maarif yang berada di bawah naungan NU diliburkan agar seluruh siswa dapat turut mengikuti haul yang diadakan hari Sabtu (09/3) lalu  bertempat di dalam dan di luar masjid besar Kaliwungu.

Wewehan (Sumpil)

1328763049371867529

Weh-wehan yang paling meriah, aneka jajan tradisional tersaji di meja, mulai dari Sumpil (semacam lontong tapi bentuknya segitiga dibungkus daun bambu dengan bumbu sambal kelapa muda yang pedes), Klepon (makanan bulat-bulat kecil dari tepung yang ditengahnya ada gula merahnya), Sriwut (Singkong parut campur gula merah yang dikukus disajikan dengan kelapa muda parut), Jongkong (singkong parut dalamnya dikasih gula merah dibungkus daun pisang kemudian dikukus), dan masih banyak lagi.

Tradisi Syawalan Kaliwungu

KALIWUNGU tak pernah bisa dilepaskan dari potret tradisi Syawalan di Jateng. Seperti di kota-kota Jawa Tengah lainnya, masyarakat Kaliwungu masih kental menganut tradisi Syawalan.

Setiap tahunnya, tujuh hari setelah Idul Fitri tradisi ini dirayakan. Tradisi Syawalan bagi masyarakat merupakan acara puncak perayaan Idul Fitri. Sejarah Syawalan di Kaliwungu bermula dari ziarah kubur yang hanya dilakukan di makam Kyai Guru ( Kyai Asy’ari) oleh keluarga dan keturunan beliau. Maksudnya untuk mendoakan Kyai Asy’ari yang telah wafat.
 

Gratis Berita Kami

Masukkan email anda :


Dikirim oleh : FeedBurner


Followers